Materi Skolastik SBMPTN dan Contoh Soal Tes Skolastik (TPS)
1. Potensi Kognitif
Lima sekawan Sano, Joko,
Adi, Rimba, dan Ratu selalu berangkat bersama menuju sekolah. Joko selalu
menjemput Sano, setelah ia dijemput Adi. Rimba menjadi anak terakhir yang
dijemput. Sementara rumah Ratu terletak di antara rumah Joko dan rumah Adi.
Berikut ini pernyataan
yang BENAR adalah...
a. rumah Ratu terletak
paling jauh
b. rumah Adi terletak paling jauh
c. rumah Rimba terletak paling jauh
d. Rumah Sano terletak paling dekat
e. Rumah Adi terletak paling dekat
2. Penalaran Matematika
"Dalam contoh soal matematika,
di mana di sini dipresentasikan data suatu konteks dalam situasi yang real, dan
anak-anak didorong untuk melakukan analisis mendalam tentang situasi ini, dan
kita bisa mengetes bagaimana anak bisa menggunakan informasi yang ada untuk
memecahkan suatu permasalahan dan menjawab pertanyaan tersebut," kata
Nadiem.
Berikut contoh soalnya:
Setiap material sampah
akan mengalami penguraian. Material sampah dapat berupa sampah organik dan
sampah anorganik. Waktu yang diperlukan untuk mengurai sempurna disebut sebagai
waktu dekomposisi.
Berikut waktu
dekomposisi berdasarkan jenis material sampah:
Sampah anorganik lebih
lama terurai dibandingkan dengan sampah anorganik. Waktu dekomposisi popok
sekali pakai lebih lama dari plastik, tetapi kurang dari kulit sintetis. Berapa
waktu dekomposisi yang mungkin dari popok sekali pakai?
a. 100 tahun
b. 250 tahun
c. 375 tahun
d. 475 tahun
e. 575 tahun
3. Literasi Bahasa
Indonesia
Nadiem mengatakan, tes
literasi bukan tes teknik mengenai membaca atau bisa menggunakan bahasa, tetapi
mengerti esensi suatu bacaan, dan bisa melakukan analisis terhadap apa yang
dimaksud di dalam argumen, di dalam bacaan tersebut.
"Dalam literasi
bahasa Inggris pun sama, literasi mendalam, bukan yang mengetes bahasa secara
cetek, tetapi mengetes logika dan analisis badan bacaan," tuturnya.
Berikut contoh soalnya:
Khasiat susu bagi tubuh
kita sudah tidak diragukan lagi. Meskipun demikian, tidak setiap orang bersedia
mengonsumsi susu. Ada dua kemungkinan penyebabnya: pertama, karena sifat yang
terkandung dalam susu yang tidak disukai orang; kedua, karena sifat biologis
orang yang bersangkutan (intoleran), yang ditandai dengan gangguan pencernaan
seperti diare, perut kembung, dan sering buang angin setelah minum susu.
Penyebab pertama dapat
diatasi dengan penambahan sari jeruk, markisa, apel, atau lainnya sehingga rasa
asli susu yang memualkan dapat dihilangkan. Sementara itu, penyebab kedua dapat
diatasi dengan menggantinya dengan air susu yang telah mengalami perlakuan
khusus, yaitu fermentasi.
Secara biologis,
penderita intoleran susu tidak mampu mencerna laktosa dari makanan atau minuman
dalam susu sehingga terjadi penimbunan laktosa dalam usus. Penderita yang
demikian dapat meminum susu bubuk dengan kadar laktosa rendah atau air susu
fermentasi, seperti yoghurt, kefir, dan koumis.
Berdasarkan bacaan di
samping, bila seorang temanmu, Ari, mengeluh bahwa ia sebenarnya ingin minum susu
seperti teman lainnya, tetapi selalu diare ketika minum susu. Apa yang akan
kamu sarankan?
a. Ari dapat mencoba
minum susu dengan menambah sari jeruk.
b. Ari dapat mencoba susu bubuk seperti susu yang di minum oleh balita.
c. Ari dapat mencoba minum yoghurt.
d. Ari tidak perlu minum susu sama sekali.
e. Ari dapat mencoba minum susu secara bertahap.
4. Literasi Bahasa
Inggris
Measles, a childhood
disease, has caused suffering to mankind for thousands of years. However, the
search for an effective measles vaccine lasted two hundred years and has
finally ended in success. Now, for the first time, measles is a preventable
disease. You may ask, "How is this important to children?"
Every year measles kills
twice as many Americans as polio does. More children die from measles than from
any other common childhood disease. Also complications of some degree occur in
about one child out of six. Most complication include pneumonia and ear
disorders. Another
after-effect of measles-brain damage is less common, but it can have such
serious consequence that it deserves special attention.
Brain damage due to
measles sounds like something far away from our experience. In reality, it is
not. Like other injury, damage to the brain can be very slight or very severe.
It is quite possible that we have never seen or heard a child who has severe
brain damage - the child would either have died or would be in an institution.
However, in medical research a relation has been found between measles and such
things as behavior problems, personality changes and dulling of metal ability.
For example, a child may be bad-tempered or a little slow to learn after he has
recovered from measles.
One of the important
findings of the research on measles is that ....
a. children who have got
measles may become difficult to handle because of their behavior.
b. in reality, there are no measles patients who get brain damage.
c. personality changes already occur at the time a child has measles.
d. measles can cause children to become physically handicapped.
e. measles is the first killer of childhood disease in the world.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar